Rabu, 14 November 2012

Teatrikal Awan di Bawah Langit

"Singing in the rain. I'm singing in the rain. And it's such a fucking glorious feeling" ― David Levithan


Disana tempat surga berada jauh diatas sana, memori kenangan indah bersarang dan berlari-lari disana
Berpindah dan berpindah, awan itu berpindah layaknya manusia lari dari realita hidup mereka
Ada awan ada langit, awan menari-nari dan langit melindunginya
Bahkan ketika awan murka langit tetap damai menemaninya

Awan menjarah angin dan air laut, awan merebut segalanya 
Manusia hanya melihat dan terpaku akan aksi teatrikalnya
Sedangkan langit hanya tersenyum seakan awan tidak melakukan apa-apa
Awan itu menjadi usang seketika

Awan bergemuruh sesuka hatinya
Awan mengamuk dan melampiaskan amarahnya
Manusia menjerit bergumam ada apa dengan awan, ada apa dengannya
Langit hanya diam dan tersenyum melihat tingkahnya

Sepertinya langit sudah tahu akan aksi teatrikalnya
Awan tetap melanjutkan retorikanya
Manusia terlihat gusar, gundah, dan mencaci melihat tingkahnya
Awan bergeming dia tetap marah semarah-marahnya

Awanpun menghentikan aksi tetrikalnya
Langitpun tersenyum lega, seperti puas dengan tingkahnya
Manusia bingung dan terdiam seribu bahasa
Awan memandang tajam kedasar bumi, seperti ada yang hendak disampaikannya

Rintik-rintik air berjatuhan dari atas sana
Terasa asin namun segar terasa
Perasaan kacau dan gundah tidak lagi terasa
Berawal dari sekedar rintik berlanjut hingga deras mengalirnya

Ini hujan, ya ini hujan namanya
Butiran air yang memberikan bahagia
Manusia tersadar ternyata ini yang ingin disampaikannya
Ternyata langit tahu jika awan bertingkah baik kepada manusia

Selepas aksi teatrikalnya awan tersenyum bahagia
Menatap seisi bumi dengan mata indah bersinar penuh cahaya
Tumbuhan bermekaran dan tumbuh seketika
Bumi dan semua isinya terlihat damai sentosa

Inilah dia teatrikal awan di bawah langit sang Maha Pencipta

-Gema Febriansyah-


"Love like rain, can nourish from above, drenching couples with a soaking joy. But sometimes under the angry heat of life, love dries on the surface and must nourish from below, tending to its roots keeping itself alive.” 
Paulo Coelho

5 komentar:

Unknown mengatakan...

Suka Paulo Coelho juga ya? keren karya-karyanya :D

Unknown mengatakan...

Iya boss, tapi suka baca quote-quotenya doang :D
Btw, thanks ya udah mampir dimari :D

Ade Tiawan mengatakan...

Nice gan quote2nya... :D

birthday party mengatakan...

menariik artikelnya :) sukses terus yaaaaaa

Unknown mengatakan...

ini nih saya paling suka quote dari Paulo coelho :) keren!

Posting Komentar