Senin, 08 Oktober 2012

Si " Aneh " Semakin Aneh

Seperti biasanya hari itu aku berada dikampus yang penuh kebencian itu, tak ada yang spesial hanya biasa seperti hari-hari yang lalu duduk, berdiri, berjalan, dan tertawa hanya itu ya hanya itu. Aku hanya berharap semoga waktu cepat berlalu sehingga aku bisa cepat melihat hari esok yang mungkin saja akan lebih baik. Namun entah kenapa pada hari itu aku ingin memisahkan diri dari teman-temanku, aku coba pergi dari tempat tongkronganku sejenak berharap bisa sedikit merasa nyaman dengan suasana baru. 

Suasana kampus yang penuh dengan kebencian itu entah kenapa sangat nyaman aku rasakan ketika aku mencoba untuk memutarinya sendirian dalam suasana yang hening. Ku lewati satu gedung ke gedung yang lainnya, aku naiki satu lantai ke lantai yang lainnya, ya aku terlihat seperti orang tak waras namun aku suka melakukannya, entah kenapa. Hingga akhirnya aku merasa lelah dan duduk disebuah sudut lorong gedung kuliah, ku pandangi orang-orang, banyak rupa wajah yang aku lihat bermacam problem pun aku tangkap, terlihat jelas mana mahasiswa yang sedang sedih, ceria, dan kesal ya aku bisa melihat semuanya dari sini. Ku gerakan kedua bola mataku menyisir setiap celah di lorong gedung ini, ku pandangi satu persatu orang-orang yang berada disini ku coba untuk membaca semua pikiran mereka ku coba khayalkan apa yang mereka pikirkan hingga membuatku tersenyum dengan sendirinya. Setelah bosan memandangi orang aku pun mulai memandangi diriku sendiri, ku mulai bertanya-tanya, sedang apa aku ini? apa tujuan yang aku lakukan saat ini?
Ketika semua pertanyaan absurd seperti itu terus terngiang ngiang di benakku tiba-tiba aku terdiam dengan pikiran kosong, tiba-tiba aku melihat sesosok manusia berwujud malaikat yang sepertinya aku sangat mengenalinya, ya aku kenal dia, dia terus mendekat kearahku hingga akhirnya dia berhenti dan duduk hampir dekat dengan tempat aku sekarang berada. Ku pandangi dia dengan jarak yang menurutku itu sangat dekat, ya aku berjarak kurang lebih enam meter dari dia, terlihat wajah mungilnya sedang merenungi sesuatu sepertinya dia sedang punya masalah, ku berfikir sejenak aku diam dan aku tersenyum, wah iya dia itu si " aneh " wanita yang aku tulis di postingan blogku sebelumnya.

Aku jadi semakin semangat memandangi dia, sepertinya dia memang punya masalah karena tak biasanya dia sendiri, biasanya dia selalu ditemani oleh seorang temannya,aku jadi kepikiran dia kenapa dan sedang punya masalah apa, ingin sekali rasanya menghampiri dia dan bertanya tentang dirinya tapi mana mungkin itu terjadi kenalan saja aku belum, ahhh rasanya aku benci diriku sendiri. Ini adalah momen yang aku inginkan aku sempat berkhayal seandainya aku bisa berada didekatnya tanpa ada orang lain disekitar kita, dan kini khayalan itu terwujud. Bahagia bercampur grogi kini bersemayam dalam kalbuku, aku tak tau harus melakukan apa, aku ingin mendekatinya tapi aku tak sanggup melakukannya apalagi harus bicara dengannya. Setelah sekian lama aku bertengkar dengan diriku sendiri akhirnya aku memutuskan untuk tetap diam dan terus memandanginya dari kejauhan, ya mungkin ini yang terbaik untuk saat ini. Aku mulai menerka-nerka tentang apa yang si "aneh" fikirkan, aku mulai analogi pertamaku mungkin dia sedang ada masalah dengan  kekangenan terhadap keluarganya mungkin dia lagi homesick, ya ini bisa terfikirkan olehku karena dia sempat menuliskan status di twitternya yang kurang lebih berbunyi, "ga bisa pulang minggu ini, banyak tugas :(" , iyaa aku kepo. Analogi keduaku mungkin dia betengkar dengan pacarnya, iya aku belum tau status dia itu seperti apa, apa dia sudah punya pacar atau belum aku belum tau. Analogi ketigaku dia punya masalah dengan sahabat dekatnya, ini bisa terfikir olehku karena dia berjalan di lorong ini sendirian biasanya di selalu bersama sahabatnya itu. Analogi terakhirku dia ada masalah dengan kuliahnya, ya betul ini hanya terkaan tanpa alasan. Entah apa yang sedang dia fikirkan aku tak tau yang jelas kini dia tampak sangat sedih, dia hanya memainkan hp nya dengan  straight face. Sambil terus ngomong sendiri dalam hati tiba-tiba aku tersenyum sendiri, akhirnya aku menemukan jawaban dari pertanyaan aku tadi tentang apa tujuan yang aku lakukan saat ini, ternyata ini tujuannya aku bisa memandangi si "aneh" dengan jarak sedekat ini, aku bahagia ya aku bahagia ! 

Si "aneh" mulai bangkit dari duduknya tampaknya dia akan pergi, aku mulai ling-lung apa aku harus menghampiri dia lalu berkenalan? Ahhh aku bingung benar-benar bingung, dia sudah mulai pergi dia mulai berjalan ke kelasnya. Aku ingin berkenalan tapi aku tak bisa, aku gugup aku gerogi, ahhh kenapa aku ini, marah dan kesal berkecamuk dalam hatiku, kenapa magis si "aneh" begitu kuat sehingga membuaku tak sanggup untuk mendekatinya, dan pada akhirnya aku membiarkannya pergi. Aku marah namun juga bahagia, entahlah yang jelas suasana hatiku kembali seperti semula, ya suasana kacau balau kembali menyeruat ke udara. 

Aneh kamu semakin aneh, aku seriuss kamu semakin aneh. . . .


0 komentar:

Posting Komentar