Rabu, 26 September 2012

Pagi Yang Munafik !

Pagi itu sama seperti pagi yang lainnya pagi yang hadir ketika matahari sudah menunjukan amarahnya, namun ada satu hal yang berbeda di pagi itu. Biasanya setiap pagi disibukan dengan aktivitas yang super sibuk seperti bangun dengan kondisi super kaget ketika melihat jam, berlari dengan tak teratur menuju kamar mandi, menyisir rambut yang sudah tak terurus dan berangkat menuju kampus. Tetapi di pagi itu suasana berbeda tak ada lagi ketergesaan yang terlihat disana terlihat kenyaman ketika membuka mata dari alam mimpi yang begitu beda dengan alam nyata, ketika bangkit dari singgah sana perisitirahatan terlihat senyum yang tulus terlihat keceriaan kembali terpancarkan. Sebenarnya ada apa di pagi itu? Apakah ada yang spesial dengan pagi itu?

Pagi itu tak ada aktivitas mandi hanya ada aktivitas bersantai dan bersenang-senang, akhirnya pagi itu bisa diawali dengan secangkir kopi panas, ohh tak ada pagi seindah pagi itu. Membuka jendela dan melihat alam, membuka pintu kamar dan berjalan keluar, ohh sungguh indah alam ciptaan Tuhan ini. Semua aktivitas di pagi itu memang berbeda dengan pagi yang biasanya pagi itu terasa begitu nyaman sekali, nyaman senyaman-nyamannya. Ternyata sebenarnya pagi itu tak seindah yang ada dipikiran, sebenarnya di pagi itu ada sesuatu yang sama seperti pagi yang lainnya. Apa perasaan di pagi itu hanya sebuah rekayasa semata?


Pagi itu adalah pagi tanpa memikirkan masalah, pagi yang mana semua masalah menjadi kebahagiaan. Tak ada tekanan di pagi itu dan tak ada lelah di pagi itu semua begitu sempurna. Detik demi detik di pagi itu terasa begitu mahal sehingga tak sedikitpun momen yang ingin ditinggalkan, alunan nada-nada indah dari sexophone tak pernah berhenti mengalun membuat perasaan dan otak ini begitu santai terasa. Apa suasana ini akan bertahan lama?

Dan pada akhirnya sang pagi yang begitu indah itu perlahan demi perlahan mulai memudar. Cahaya yang diberi sang raja penguasa alampun mulai meredup. Ternyata pagi itu sudah selesai, pagi itu sudah berganti menjadi malam, ohh tidak malam ini begitu menjengkelkan. Malampun mulai menguasai semua celah di tempat ini, tak pagi yang tersisa semuanya malam. Tampaknya singgah sana peristirahatan mulai menanti, tubuh yang tak lelah itupun berbaring di atas singgah sana itu. Sebelum mata terpejam otakpun kembali berfikir, apakah pagi esok akan bisa seperti pagi ini? Apakah bagi esok akan kembali normal?

Ternyata pagi itu adalah hasil rekayasa otak, dimana otak pada malam sebelumnya telah merencanakan untuk tidak melakukan aktivitas biasa di pagi hari ternyata ini hanya rekayasa. Ternyata semua perasaan senang itu hanya sebuah omong kosong belaka ternyata pagi itu sebenarnya sama dengan pagi sebelumnya hanya saja rekayasa otak itu berhasil terwujud, ternyata dan ternyata ini hanya rekaya otak yang menginginkan untuk tidak berangkat menuju kampus di pagi itu, ohhh ternyata semua seperti itu. Ya jujur ini mengecewakan tetapi ini asik untuk diulang kembali.

Ohhh pagi. . . .


1 komentar:

Anonim mengatakan...

Nice. .

Posting Komentar