Rabu, 19 September 2012

Ketika Hidup Tak Lagi Ada Artinya

Sekian lama kita manusia ada diperadaban bumi ini, kata agamawan semenjak jaman nabi adam manusia sudah beranak pinak. Dari sekian lama kita hidup, apakah kau pernah memikirkan bahwa hidupmu ini tidak ada lagi artinya? Jika kamu menanyakan itu kepadaku, aku akan menjawab dengan sepenuh hati kalau hidupku ini tidaklah ada artinya, kenapa? Karena aku hidup hanyalah untuk mencari posisi di kehidupan sosialku, aku hanya ingin menempatkan orang diposisiku, aku hanya ingin banyak sanjungan moral maupun materi datang menghampiriku, aku ingin...ahhh aku terlalu banyak inginnya. Dari semua keinginanku tadi aku rampungkan didalam benakku, ternyata aku mendapatkan sebuah pencerahan dari sana. Ternyata hidup ini tidaklah seperti itu, hidup ini tidaklah semata hanya untuk tujuan akhir yang bahagia, ternyata hidup ini banyak sekali pilihannya. Mulai dari hidup yang berantakan sekalipun bisa dikategorikan sebagai hidup yang memiliki arti, kenapa aku bilang demikian? Ya, ternyata hidup yg ada artinya itu bukanlah hidup yang terkonsep seperti yang diajarkan sesepuh kita dahulu, ternyata hidup yang ada artinya itu adalah dimana kita bisa dan sanggup untuk bisa merasakan kenyamanan dalam hidup yang kita lalui, jadi hidup yang berantakan tadi apabila kita nyaman berada disana itupun bisa dikatakan bahwa hidup kita sudah memiliki arti.


 Apakah kau senang jika hidup kau dikategorikan sudah memiliki arti? Jika aku ditanya demikian aku akan menjawab, tentu aku senang. Seiring berjalannya waktu aku mulai merubah sedikit demi sedikit pola pikirku tentang tujuan hidup, aku mulai mencoba untuk menjadi manusia yang real tanpa terkontaminasi sedikitpun oleh tatanan hidup orang lain, aku mencoba agar aku bisa menemukan keoriginalitasku. Jika semua step untuk menemukan jatidiriku sudah aku temukan bukannya tak mungkin aku bisa merasakan hidup yang penuh arti. Jadi, ketika hidup tak lagi ada artinya segeralah merubahnya tak ada kata terlambat untuk mencoba dan mencoba, temukan jatidiri yang sesungguhnya tanpa plagiatisme !

0 komentar:

Posting Komentar